1. Hemodialisis
Ginjal merupakan organ yang sangat penting dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk membuang racun, sisa metabolisme tubuh dan mengatur cairan tubuh. Fungsi ginjal yang rusak membuat tubuh tidak berfungsi dalam keadaan optimal. Pada kondisi kerusakan ginjal tahap akhir, hemodialisa merupakan salah satu metode untuk menggantikan fungsi ginjal. Dengan teknologi medis yang semakin berkembang, pasien dapat beraktivitas secara normal dengan terapi hemodialisa secara rutin dan teratur.
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan sebagai salah satu RSUD di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menyediakan fasilitas lengkap unit hemodialisa, seperti :
• Mesin hemodialisa yang menggunakan sistem komputerisasi untuk pelayanan yang canggih, akurat, sangat terpercaya dan dapat diandalkan. Semua kegiatan hemodialisa tercatat secara digital dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pasien.
• Pelayanan Hemodialisa dengan jam kerja dari jam 07.30 – 20.00 dan dapat on-call sesuai dengan indikasi.
• Mesin Hemodialisa sebanyak 26 mesin hemodialisa di Unit Hemodialisa dan 3 mesin Hemodialisa yang masing-masing berlokasi di ruang ICU, ICCU dan CTCU.
• Pelayanan Hemodialisa di ruang Critical Care Center (ICU, ICCU dan CTCU) untuk mendukung pelayanan hemodialisa bagi pasien-pasien kritis.
• Ruangan luas dan bersih, dilengkapi dengan AC dan televisi.
• Ruangan HD Isolasi sebanyak 2 tempat tidur, khusus untuk pasien dengan penyakit komorbid infeksi.
• Ruangan hemodialisa yang berlokasi 1 Gedung dengan IGD dan ICU sehingga akses sangat mudah jika diperlukan penanganan kegawatdaruratan dan penanganan intensif.
• Dibawah supervisi Dokter Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi yang profesional.
• Perawat dialisis yang sudah bersertifikat Hemodialisa yang melakukan perawatan hemodialisa.
2. CAPD
Continous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) merupakan terapi pengganti ginjal yang dengan konsep dialisis “sampah/toksin” yang dilakukan secara terus menerus melalui membran perut pasien sendiri. CAPD dapat dilakukan mandiri oleh pasien itu sendiri di rumah sehingga pasien dapat beraktivitas lebih leluasa dan kualitas hidup pasien lebih baik
Proses CAPD dilakukan dengan memasukkan cairan dialisat khusus ke dalam rongga perut melalui selang kecil yang ditanamkan ke dalam rongga perut pasien dan didiamkan dalam rongga perut selama 4-6 jam. Dalam sehari seorang penderita gagal ginjal dengan CAPD melakukan proses pergantian cairan sebanyak 2-4 kali sesuai kondisi pasien dan proses pergantian cairan berkisar sekitar 30 menit.
Akses kateter yang ditanamkan ke dalam rongga perut pasien berfungsi sebagai akses keluar masuknya cairan. Tindakan pemasangan kateter ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah digestif dan siap digunakan setelah 2 minggu pasca pemasangan.
Setelah terpasang, perawat melakukan pelatihan untuk pergantian cairan kepada pasien dan keluarga pasien untuk mendampingi pasien dalam mengganti cairan dan membersihkan akses kateter.
Meskipun dilakukan secara mandiri, pasien dengan CAPD tetap harus melakukan kunjungan rutin ke rumah sakit setiap 4-6 minggu.
Beberapa keunggulan dari CAPD dibandingkan dengan hemodialisa adalah sebagai berikut:
- Fungsi ginjal yang tersisa dapat lebih dipertahankan
- Pasien tidak perlu berkunjung rutin ke RS untuk melakukan hemodialisa (minimal 2 kali seminggu)
- Pasien dapat melakukan penggantian cairan di rumah ataupun di kantor
- Kejadian kurang darah (Anemia) lebih kecil
- CAPD terbukti lebih baik pada pasien gagal ginjal dengan gangguan jantung
- Pasien dengan mobilitas tinggi lebih cocok memakai CAPD.
3. CRRT
Continous Renal Replacement Therapy (CRRT) adalah Tindakan terapi pengganti ginjal yang dilakukan secara terus menerus selama > 24 jam (biasanya 3x24 jam) yang bertujuan untuk membuang racun uremi khususnya pada pasien kritis di ICU dengan gangguan fungsi ginjal.
Gangguan ginjal akut yang memerlukan terapi pengganti ginjal CRRT adalah gangguan ginjal dengan :
- Hemodinamik tidak stabil : syok, syok sepsis, syok kardiogenik.
- Edema cerebri yang memerlukan terapi pengganti ginjal.
- Kecenderungan akan perdarahan dan trombositopeni.
Keuntungan CRRT dibandingkan dengan Hemodialisa yaitu :
- CRRT dilakukan dalam durasi 24 jam, sehingga regulasi elektrolit, hasil metabolisme tubuh dilakukan secara kontinu.
- Laju atau flow rate lebih lambat, sehingga dapat ditoleransi oleh pasien dengan kondisi kritis.
- Hemodinamik lebih stabil, mencegah perubahan jumlah cairan dan elektrolit yang terlalu cepat.
- CRRT mampu membuang molekul yang lebih besar dibanding prosedur IHD.
- Dapat disesuaikan dengan kondisi pasein kritis.